Kamis, 15 Mei 2014
Nama : Amelia
Syafrina
Kelas :
4eb20
Npm :
20210609
Tulisan : 3
Akuntansi yang saya minati
Selama
saya kuliah di universitas gunadarma selama 4 tahun ini, mengambil jurusan
Akuntansi, banyak sekali pelajaran dan ilmu yang telah diberikan oleh ibu dan bapak
dosen tercinta, mulai dari Teori Akuntansi, Akuntansi keuangan, Akuntansi Pemerintahan,Akuntansi
Biaya , Akuntansi Internasional dll. Tentu banyak perbedaan dari setiap akuntansi
yang kita pelajari..dan dalam hal ini ada satu Akuntansi yang kedepanya sangat
saya minati, yaitu adalah Akuntansi Internasional karena pada dasarnya
Akuntansi Internasional adalah dasar peggangan kita dalam menetukan arah
Akuntansi Di Indonesia, hal ini dilatar belakangi oleh kondisi Negara kita
sebagai Negara Berkembang Yang belum Sepenuhnya kuat berdiri Di atas Pundi-pundi
Sendiri ,Sehinnga sampai pada saat sekarang ini Perekonomian Negara kita Masih
berkiblat ke Negara Barat dengan Sistem perekonomian yang cenderung Berubah
sesuai Negara Kiblatnya. Hal ini lah yang membuat saya ingin memeperdalam
Akuntansi Internasional agar kedepanya saya Dapat menyesuaikan diri dengan
Perkembangan yang ada dan membantu Saya dalam menghadapi Persaingan Global.
Aminnnn ya Rabb… ;0
Nama : Amelia
Syafrina
Kelas :
4eb20
Npm :
20210609
Tugas : 9
Manajemen risiko keuangan
Tujuan utama manajemen risiko keuangan
adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak
terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Resiko
volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan resiko pasar. Risiko pasar
terdapat dalam berbagai bentuk.
Meskipun
volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko
lainnya:
(1)
risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat
diperdagangkan secara bebas,
(2)
diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan
perubahan harga secara bertahap,
(3)
risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen
risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
(4)
risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public
melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu,
(5)
risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak
dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
(6)
risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak
dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.
MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam
menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Manajemen eksposur yang aktif
memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama.
Para pemberi saham, karyawan, dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari
manajemen eksposur. Pemberi pinjaman umumnya memiliki toleransi risiko lebih
rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga membatasi eksposur
perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemegang
obligasi.
PERANAN AKUNTANSI
Akuntansi manajemen memainkan peran yang
penting dalam proses risiko manajemen. Mereka membantu dalam
mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait
dengan strategi respons risiko alternative, mengukur potensi yang dihadapi
perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan
mengevaluasi program lindung nilai.
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk
mengidentifikasi berbagai jenis risiko market berpotensi dapat disebut sebagai
pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai
risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Pemicu
nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama
yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs
valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas.
Mata uang Negara sumber pembelian mengalami
penurunan nilai relative terhadap mata uang Negara domnestik, maka perubahan
ini dapat menyebabkan pesaing domestic mampu menjual dengan harga yang lebih
rendah, ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi. Akuntan
manajemen harus memasukkan suatu fungsi demikian probabilitas yang terkait
dengan serangkaian hasil keluaran masing-masing pemicu nilai. Peran lain yang
dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen resiko meliputi proses
kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternative strategi respon
risiko. Risiko kurs valuta asing adalah salah satu bentuk risiko yang paling
umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional.
Di
dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup: (1) antisipasi
pergerakan kurs, (2) pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi
perusahaan, (3) perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan (4)
pembuatan pengendalian manajemen risiko internal. Manajer keuangan harus
memiliki informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnitude perubahan
kurs dan dapat menyusun ukuran-ukuran defensive memadai dengan lebih efisien
dan efektif.
Potensi
terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai
aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi
risiko: translasi dan transaksi.
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh
perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva
dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena
jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen
mata uang domestik untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan
eksternal, pengaruh translasi itu menimbulkan dampak langsung terhadap laba
yang diinginkan. Kelebihan antara aktiva terpapar resiko dengan kewajiban
terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan
kurs kini) menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih.
Posisi ini sering disebut potensi risiko
positif. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan
menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan
translasi. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi kewajiban terpapar
bersih atau potensi risiko negatif apabila kewajiban terpapar melebihi aktiva
terpapar. Dalam kasus ini, devaluasi mata uang asing menyebabkan timbulnya
keuntungan translasi. Revalusi mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.
Potensi risiko transaksi, berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian
transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Keuntungan dan kerugian
transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas. Laporan potensi risiko
transaksi berisi pos-pos yang umumnya tidak muncul dalam laporan keuangan
konvensional, tetapi menimbulkan keuntungan dan kerugian transaksi seperti
kontrak forward mata uang asing, komitmen pembelian dan penjualan masa depan
dan sewa guna usaha jangka panjang.
Untuk meminimalkan atau menghilangkan
potensi risiko tersebut, dibutuhkan strategi yang mencakup lindung nilai
neraca, operasional, dan kontraktual. Lindung nilai neraca dapat mengurangi
potensi risiko yang dihadapi perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai
denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar. Lindung nilai
operasional berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban
dalam mata uang asing. Lindung nilai structural mencakup relokasi tempat
manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau
mengubah Negara yang menjadi sumber bahan mentah dan komponen manufaktur.
Lindung nilai kontraktual dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas yang
lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valas yang
dihadapi.
PERLAKUAN AKUNTANSI
FASB menerbitkan FAS No 133, yang
diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk memberikan pendekatan
tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivative dan lindung
nilai. Provisi dasar standar ini adalah:
–
seluruh instrument derivative dicatat pada neraca sebagai aktiva dan kewajiban,
–
keuntungan dan kerugian dari perubahan dalam nilai wajar instrument derivative
bukankan aktiva atau kewajiban,
–
lindung nilai haruslah sangat efektif agar layak mendapatkan perlakuan
akuntansi khusus, yaitu keuntungan atau kerugian atas instrument lindung niai
secara tepat harus mengimbangi keuntungan dan kerugian sesuatu yang dilindungi
nilai
–
hubungan lindung nilai haruslah terdokumentasi secara lengkap demi manfaat
pemvaca laporan
–
keuntungan atau keruhian dari investasi bersih dalam mata uang asing pada
awalnya dicatat dalam laba komprehensif lainnya
–
keuntungan atau kerugian lindung nilai terhadap arus kas masa depan yang belum
pasti, seperti perkiraan penjualan ekspor, pada awalnya diakui sebagai bagian
dari laba komprehensif.
Meskipun aturan penuntun yang dikeluarkan
FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan pengukuan derivative,
masih saja terdapat beberapa masalah. Yang pertama berkaitan dengan nilai
wajar. Kompleksitas pelaporan keuangan juga semakin meningkat jika lindung
nilai dianggap sangatlah tidak efektif untuk mengimbangi risiko valas.
Manajemen Keuangan Internasional: MNC
Perusahaan-perusahaan secara
berkesinambungan menciptakan dan menerapkan strategi-strategi baru untuk
memperbaiki arus kas mereka dalam rangka meningkatkan kekayaan pemegang saham.
Sejumlah strategi mengharuskan dilakukannya ekspansi dalam pasar local.
Strategi-strategi lain mengharuskan penetrasi ke dalam pasar asing. Pasar luar
negeri bisa sangat berbeda dari pasar lokal. Pasar luar negeri menciptakan
kesempatan timbulnya peningkatan arus kas perusahaan.
Banyaknya hambatan masuk ke dalam pasar
luar negeri yang telah dicabut atau berkurang, mendorong perusahaan-perusahaan
untuk memperluas perdagangan internasional. Konsekuensinya, banyak perusahaan
nasional berubah menjadi perusahaan multinasional (multinasional corporation)
yang didefinisikan sebagai perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam suatu
bentuk bisnis internasional.
Tujuan MNC sendiri secara umum adalah
memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Penentuan tujuan sangat penting bagi
sebuah MNC, karena semua keputusan yang akan dilakukan harus memberikan
kontribusi bagi pencapaian tujuan tersebut. Setiap usulan kebijakan korporasi
tidak hanya perlu mempertimbangkan laba potensial, tetapi juga
risiko-risikonya. Sebuah MNC harus membuat keputusan-keputusan berlandaskan
tujuan yang sama dengan tujuan perusahaan domestik murni. Tetapi di sisi lain,
perusahaan MNC memiliki kesempatan yang jauh lebih luas, yang membuat
keputusannya menjadi lebih kompleks.
Proses pencapaian tujuan tidak lepas dari
hambatan atau kendala yang akan menghalangi pencapaian tujuan tersebut. MNC
sebagai sebuah perusahaan yang beroperasi di banyak negara harus mampu
melimpahkan wewenang kepada manajer anak perusahaan yang ada di luar negeri.
Biaya dari kondisi ini dikenal dengan nama agency cost. Agency cost pada
perusahaan MNC lebih besar daripada agency cost pada perusahaan domestik.
Perbedaan ini dapat terjadi karena beberapa hal seperti, sulitnya memonitor
manajer-manajer dari anak-anak perusahaan yang letaknya jauh dari negara asal.
Manajer-manajer anak perusahaan luar negeri
yang tumbuh dalam budaya yang berbeda mungkin tidak mau mengejar tujuan yang
seragam. Besarnya ukuran dari perusahaan multinasional raksasa juga menciptakan
agency cost yang besar.
Besarnya agency cost bervariasi menurut
gaya manajemen suatu perusahaan multinasional. Gaya manajemen terpusat bias
mengurangi agency cost karena gaya semacam ini memungkinkan manajer-manajer
perusahaan induk untuk mengontrol anak perusahaan di luar negeri, sehingga
mengurangi kekuasaan manajer-manajer anak perusahaan. Akan tetapi,
manajer-manajer perusahaan induk mungkin tidak sebaik manajer-manajer anak
perusahaan karena manajer-manajer perusahaan induk kurang memiliki pengetahuan
tentang lingkungan anak perusahaan. Sebaliknya, gaya manajemen
terdesentralisasi bias menimbulkan agency cost yang lebih besar jika
manajer-manajer anak perusahaan membuat keputusan-keputusan yang tidak
dilandasi oleh tujuan memaksimumkan nilai perusahaan induk secara keseluruhan.
Gaya manajemen ini memiliki kelebihan lain, yaitu dekatnya manajer-manajer anak
perusahaan ke operasi dan lingkungan anak perusahaan.
Adanya untung-rugi dari pemakaian salah
satu gaya manajemen di atas, sejumlah perusahaan multinasional berupaya untuk
memanfaatkan keunggulan dari kedua gaya manajemen tersebut. Perusahaan induk
memperbolehkan manajer-manajer anak perusahaan membuat keputusan-keputusan
penting mengenai operasi mereka sendiri, tetapi tetap dimonitor oleh manajemen
perusahaan induk untuk menjamin agar keputusan-keputusan tersebut harmonis
dengan tujuan perusahaan induk.
Selain agency cost, ada beberapa kendala
yang dialami oleh perusahaan MNC seperti, kendala lingkungan, kendala
regulatori, dan kendala etika. Kendala lingkungan dapat dilihat dari perbedaan
karakteristik tiap negara. Kendala regulatori berupa perbedaan peraturan setiap
negara yang ada seperti, pajak, aturan-aturan konversi valuta, serta
peraturan-peraturan lain yang dapat mempengaruhi arus kas anak perusahaan.
Kendala etika sendiri digambarkan sebagai suatu praktek bisnis yang
berbeda-beda di tiap negara.
MNC, dalam melakukan bisnis
internasionalnya, secara umum dapat menggunakan metode-metode berikut.
1.
Perdagangan internasional
2.
Licensing
3.
Franchising
4.
Usaha patungan
5.
Akuisisi perusahaan
6.
Pembentukan anak perusahaan baru di luar negeri
Metode-metode bisnis internasional meminta
investasi langsung dalam operasi-operasinya di luar negeri atau lebih dikenal
dengan sebutan Direct Foreign Invesment. Perdagangan internasional dan
pemberian lisensi biasanya tidak dianggap sebagai DFI karena keduanya tidak
melibatkan investasi langsung dalam operasi di luar negeri. Franchising dan
usaha patungan cenderung meminta investasi langsung, tetapi dalam jumlah
relatif kecil. Akuisisi dan pendirian anak perusahaan baru merupakan elemen DFI
yang paling besar.
Berbagai peluang serta keuntungan sebuah
MNC tidak lepas dari risiko yang akan muncul. Walaupun bisnis internasional
dapat mengurangi exposure sebuah MNC terhadap kondisi-kondisi ekonomi negara
asalnya, bisnis internasional biasanya juga meningkatkan exposure MNC terhadap
pergerakan nilai tukar, kondisi ekonomi luar negeri, dan risiko politik.
Sebagian besar bisnis internasional meminta pertukaran satu valuta dengan
valuta yang lain untuk melakukan pembayaran. Karena nilai tukar terus
berfluktuasi, jumlah kas yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran juga tidak
pasti. Konsekuensinya, jumlah unit valuta negara asal yang dibutuhkan untuk
membayar bisa berubah walaupun pemasoknya tidak mengubah harga.
Selain itu, ketika perusahaan multinasional
memasuki pasar asing untuk menjual produk, permintaan atas produk tersebut tergantung
pada kondisi-kondisi ekonomi dalam pasar tersebut. Jadi, arus kas perusahaan
multinasional dipengaruhi oleh kondisi-kondisi ekonomi luar negeri. Risiko
potik sendiri muncul pada saat perusahaan multinasional membentuk anak
perusahaan di Negara lain, mereka terbuka terhadap risiko politik, yaitu
tindakan-tindakan politik yang diambil oleh pemerintah yang dapat mempengaruhi
arus kas perusahaan.
Sumber
:
http://danangbudihk.blogspot.com/2011/03/manajemen-keuangan-internasional-mnc.html
http://kornetcincang.blogspot.com/2009/05/manajemen-risiko-keuangan.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/manajemen-resik
o-keuangan/
Nama : Amelia Syafrina
Kelas : 4Eb20
Npm : 20210609
Tugas : 8
Perencanaan dan Kendali Manajemen
Perencanaan dan kendali manajemen sangat
penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan multinasional. Namun,
pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional terus menerus, mata uang yang
mengambang, resiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana lintas batas
nasional, perbedaan dalam system pajak nasional, perbedaan tingkat suku bungan
dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva,
laba, dan biaya modal perusahaan merupakan variable yang memperumit keputusan
manajemen. Persaingn global dan cepatnya penyebarn informasi mendukung semakin
sempitnya perbedaan nasional dalam praktek akuntansi manajemen.
Tekanan tambahan mencakup antara lain
perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan
kinerja serta koordinasi operasi global melalui joint venture dan kaitan
strategis lainnya.
Perusahaan dalam melakukan kendali
manajemen memerlukan alat perencanaan yang dapat mengidentifikasi factor-faktor
yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan
internal. Alat tersebut membantu perusahaan dalam mengenali kesempatan dan
tantangan yang ada. Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP yang
menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi
perusahaan. Akuntan juga dapat membantu para perencana perusahaan untuk
memperoleh data yang bermanfaat dalam keputusan perencanaan strategis.
Kemudian, keputusan untuk melakukan
investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi
global sebuah perusahaan multinasional. Resiko investasi diikuti oleh
lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal
merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka
penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yng
diusulkan. Perbedaan dalam hokum pajak, system akuntansi, laju inflasi, resiko
nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam
pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah unsur-unsur
kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestic.
Adaptasi (penyesuaian) oleh perusahaan
multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan
dalam tiga bidang pengukuran: (1) menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi
multinasional, (2) mengukur ekspektasi arus kas, dan (3) menghitung biaya modal
perusahaan multinasional.
Seorang manajer harus menentukan
tingkat pengembalian yang relevan untk mengalisis kesempatan investasi asing.
Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang:
proyek luar negeri atau induk perusahaan. Pengembalian dari dua sudut pandang
ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal: (1) pembatasan oleh
pemerintah atas repatriasi laba dan modal, (2) biaya izin, royalt, dan
pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban
bagi anak perusahaan, (3) perbedaan laju inflasi nasional, dan (4) perubahan
kurs valuta asing, dan (5) perbedaan pajak. Manajer keuangan harus memenuhi
banyak tujuan dengan memberikan respons kepada kelompok investor dan
noninvestor di organisasi dan di lingkungannya.
Jika siatu investasi asing tidak
menjanjikan pengembalian yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari
pengembalian yang diperoleh pesaing local, maka pemegang saham induk perusahaan
akan lebih baik untuk berinvestasi langsung di perusahaan local.
Bagi manajer perusahaan multinasional,
mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal yang cukup
menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan
pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak local juga sama-sama
diramalkan. Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan yang harus
dipertimbangkan:
-
arus kas proyek vs induk perusahaan
-
arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan
-
pendanaan yang bersubsidi
-
resiko politik
-
Proses ini juga harus mempertimbangkan pengaruh perubahan dan fluktuasi nilai
mata uang atas ekspektasi pengembalian mata uang asing.
Sumber utama arus kas induk
meliputi pinjaman dari induk perusahaan, dividen, biaya lisensi, beban
overhead, royalty, harga transfer untuk pembelian dari atau penjualan kepada
induk perusahaan, dan estimasi nilai akhir proyek. Pengukuran arus kas ini
memerlukan pemahaman atas perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi
pemerintah, laju inflasi, dan kurs potensial masa depan serta perbedaan pajak.
Perbedaan dalam prinsip akuntansi
menjadi relevan jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan pro
forma dengan dasar local ketika mengestimasikan arus kas masa depan. Apabila
aturan pengukuran yang digunakan untuk menyusun akun-akun ini berbeda dari
aturan yang digunakan di Negara asal induk perusahaan, maka dapat terjadi
perbedaan dalam estimasi arus kas.
Penyusunan system informasi seluruh dunia
milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi
perusahaan, termasuk proses perencanaan. Keadaan geografi, komunikasi informasi
secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antara manajer operasi local
dengan manajer kantor pusat. Perkembangan dalam teknologi informasi seharusnya
mengurangi, tetapi tidak akan menghilangkan sama sekali kerumitan ini.
Rancangan system berpengaruh pada keberhasilan yang dicapai.
1.
- penyebaran rendah dengan sentralitas yang tinggi, digunakan oleh organisasi
yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, dan system
informasi domestic yang mendominasi kebutuhan.
2.
- penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah, digunakan oleh perusahaan
multinasional dengan operasi di wilayah geografis yang berbeda-beda.
3. - penyebaran yang tinggi dengan sentralitas
yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan aliansi strategi di seluruh
dunia.
Sistem pengendalian manajemen pada
dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan
organisasi. untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih
dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Jabawan atas pertanyaan
tersebut merupakan misi organisasi dengan demikian misi organisasi merupakan
the chosen track untuk membawa organisasi mewujudkan masa depannya. Diharapkan
dengan dilaksanakannnya struktur sistem manajemen akan tercipta visi dan misi
organisasi perusahaan kemudian mengimplementasikannya.
Permasalahan yang timbul dalam
implementasi struktur sistem pengendalian manajemen yang dapat
diidentifikasikan sekarang ini adalah terletak pada kelemahan struktur dan
kelemahan proses. Sistem pengendalian manajemen tidak dapat mewujudkan tujuan
sistem kemungkinan karena strukturnya tidak pas dengan lingkungan yang dihadapi
perusahaan, dapat juga terjadi tujuan sistem pengendalian manajemen tidak
tercapai karena proses sistem pengendalian manajemennya lemah.
Dampak yang timbul dikarenakan
perusahaan tidak memberlakukan struktur sistem pengendalian manajemen antara
lain organisasi perusahaan akan kesulitan menghadapi berbagai perubahan tajam
radikal, konstan, pesat, serentak sehingga roda organisasi tidak akan jalan dan
tidak dapat membuat berbagai perencanaan, tidak dapat memprediksi target
organisasi ke depannya .
Untuk menghadapinya diperlukan struktur
sistem pengendalian manajemen dimulai dari pengamatan dan pengindetifikasian memacu
perubahan (change drivers) yang berdampak terhadap karakteristik lingkungan
yang akan dimasuki perusahaan.) Struktur sistem merupakan komponen-komponen
yang berkaitan erat satu dengan lainnya yang secara bersama-sama digunakan
untuk mewujudkan tujuan sistem seperti yang dikatakan Mulyadi, Johny (2001 : 8)
bahwa struktur pengendalian manajemen terdiri dari tiga komponen yaitu Struktur
organisasi, Jejaring informasi dan Sistem penghargaan. Rerangka pendesainan
struktur sistem pendesainan pengendalian manajemen mempergunakan pendekatan
contigency approach dan human resource leverage.
Permasalahan struktur sistem
pengendalian manajemen penting untuk dikaji karena memberikan harapan yaitu
kemampuan bagi manajemen perusahaan untuk memetakan secara komprehensif
lingkungan bisnis yang akan dimasuki oleh organisasi perusahaan di masa depan,
melakukan perubahan dengan cepat peta perjalanan tersebut sesuai dengan
tuntutan perubahan yang diperkirakan akan terjadi dan melipatgandakan kinerja
perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan, sehingga perusahaan memiliki
kemampuan yang luar biasa besarnya untuk senantiasa melakukan perubahan yang
diperlukan.
Akuntansi manajemen mempersiapkan
sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan mulai dari pengumpulan data
hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis
pengeluaran beban. Factor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan
informasi yang dihasilkan secara internal. Misalnya pengaruh budaya. Budaya
yang tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas cenderung untuk lebih
siap menerima teknologi informasi dibandingkan mereka yang tidak nyaman. Factor
translasi juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan. FAS No 52
mewajibkan penggunaan metode translasi temporal ketika melakukan translasi
akun-akun perusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam lingkungan
berafiliasi tinggi. Meskipun demikian, ketentuan tersebut tidak memenuhi
kebutuhan informasi perusahaan yang beroperasi di Negara-negara dengan inflasi
tinggi karena cenderung menimbulkan distorsi realitas melalui:
- menilai lebih atau menilai kurang pendapatan
dan beban
- melaporkan keuntungan atau kerugian
translasi yang besar yang sulit untuk
diinterpretasikan
-
mendistorsi perbandingan kinerja antarwaktu.
Mengapa
kita perlu memperhatikan distorsi ini?
-
Sistem pelaporan tradisional memiliki pengaruh yang buruk terhadap perilaku
tenaga penjualan
-System
pelaporan trandisional tidak memberikan motivasi bagi tenaga penjualan untuk
memfakturkan dan mengirimkan lebih dahulu di bulan itu
-
System ini memanipulasi hasil
Agar suatu system pengendalian di
perusahaan multinasional berfungsi dengan baik, maka biasanya system yang
digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya
dalam banyak hal banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestic.
Bagian-bagian system yang umumnya dikirim keluar meliputi control keuangan dan
anggaran serta kecenderungan untuk menerapkan standar yang sama yang
dikembangkan untuk mengevaluasi operasi domestic.
Setelah tujuan strategis dan
anggaran modal dibuat, selanjutnya manajemen memfokuskan diri pada perencanaan
jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup pembuatan anggaran
operasional atau rencana laba apabila diperlukan dalam organisasi. Rencana laba
ini merupakan dasar bagi peramalan manajemen kas, keputusan operasi, dan skema
kompensasi manajemen. Rencana laporan laba rugi perusahaan afiliasi asing
pertama-tama dikonversikan menurut prinsip-prinsip akuntansi yang dianut di
Negara asal induk perusahaan dan ditranslasikan dari mata uang local ke dalam
mata uang induk perusahaan.
PEMBUATAN MODEL USAHA
Survei terbaru menemukan bahwa akuntan
manajemen menghabiskan lebih banyak waktu dalam masalah perencanaan strategis
dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan model usaha merupakan gambaran
besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis
jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama.
1.
Mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan
perusahaan di masa depan.
2.
Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan
menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan
tersebut.
3.
Mengembangkan sumber-sumber data untuk menditkung pilihan-pilihan strategis.
4.
Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang
spesifik.
ALAT PERENCANAAN
Dalam mengidentifikasikan faktor-faktor
yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan
internal akan sangat membantu perusahaan dalam mengenali tantangan dan
kesempatan yang ada. Suatu sistem dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi
atas pesaing dan kondisi pasar. Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk
melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan
perusahaan. Masukan-masukan yang diperoleh dari analisis ini digunakan untuk
merencanakan ukuran-ukuran yang digunakan untuk mempertahankan atau memperbesar
pangsa pasar atau untuk mengenali dan mendayagunakan produk baru dan kesempatan
pasar.
Salah satu alat tersebut adalah
analisis WOTS-UP. Analicis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan
yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu
manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan.
Alat keputusan yang saat ini
digunakan dalam sistem perencanaan strategi seluruhnya bergantung pada kualitas
informasi tentang lingkungan internal dan eksternal suatu perusahaan. Akuntan
dapat membantu para perencana perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat
dalam keputusan perencanaan strategis. Kebanyakan informasi yang diperlukan
berasal dari sumber-sumber selain catatan akuntansi.
PENGANGGARAN MODAL
Keputusan untuk melakukan investasi
luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah
perusahaan multinasional. Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah
besar modal dan prospek yang tidak pasti. Risiko investasi diikuti oleh
lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal
merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka
penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang
diusulkan.Pendekatan terhadap keputusan investasi yang lebih kompleks juga
tersedia.
Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan
struktur modal yang optimum dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu
perusahaan, dan mengevaluasi alternatif investasi berdasarkan kondisi
ketidakpastian. Aturan keputusan untuk pilihan investasi umumnya memerlukan
pendiskontoan arus kas investasi yang telah disesuaikan dengan risiko
berdasarkan tingkat suku bunga yang memadai: rata-rata tertimbang biaya modal perusahaan.
Umumnya, perusahaan dapat meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan melakukan
investasi yang menjanjikan nilai sekarang bersih yang positif.
Ketika mempertimbangkan pilihan yang sifatnya
saling lepas atau saling tidak bergantung (mutually exclusive), perusahaan yang
rasional akan memilih opsi yang menjanjikan nilai sekarang bersih yang paling
maksimum.
Dalam lingkungan internasional,
perencanaan investasi tidak sesederhana itu. Perbedaan dalam huokum pajak,
sistem akuntansi, laju inflasi, risiko nasionalisasi, kerangka mata uang,
segmentasi pasar, pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam
bahasa dan budaya menambah unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam
lingkungan domestik. Kesulitan untuk melakukan kuantifikasi atas data-data
tersebut membuat masalah yang ada bertambah buruk.
Adaptasi (penyesuaian) oleh
perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah
dilakukan dalam tiga bidang pengukuran; (1) menentukan pengembalian yang
relevan untuk investasi multinasional, (2) mengukur ekspektasi arus kas, dan
(3) menghitung biaya modal perusahaan multinasional. Adaptasi ini memberikan
data yang mendukung pilihan strategic, yang langkah ketiga dalam proses
pembuatan model perusahaan.
SUDUT PANDANG HASIL KEUANGAN
Seorang manajer harus menentukan
tingkat pengembalian yang relevan untuk menganalisis kesempatan investasi
asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut
pandang. Haruskah manajer keuangan internasional mengevaluasi ekspektasi
tingkat pengembalian investasi dari sudut pandang proyek luar negeri atau dari
sudut pandang induk perusahaan? Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat
berbeda secara signifikan karena beberapa hal seperti; (1) pembatasan oleh
pemerintah atas repatriasi laba dan modal, (2) biaya izin, royalti, dan
pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban
bagi anak perusahaan, (3) perbedaan laju inflasi nasional, (4) perubahan kurs
valuta acing, dan (5) perbedaan pajak.
Pendapat bahwa tingkat pengembalian
dan risiko suatu investasi luar negeri dapat dievaluasi dari sudut pandang
pemegang saham domestik induk perusahaan, sudah tidak memadai lagi karena :
1.
Investor dalam induk perusahaan semakin banyak yang berasal dari masyarakat
dunia.
2.
Tujuan investasi harus mencerminkan kepentingan seluruh pemegang saham, bukan
hanya yang berasal dari domestik.
3.
Pengamatan juga menunjukkan bahwa perusahaan multinasional memiliki horizon
investasi jangka panjang' (dan bukan jangka pendek). Dana yang dihasilkan di
luar negeri cenderung untuk diinvestasikan kembali dan bukan direpatriasikan
kepada induk perusahaan. Berdasarkan kondisi ini, akan lebih tepat untuk
mengevaluasi pengembalian dari sudut pandang negara tuan rumah. Penekanan pada
pengembalian proyek lokal konsisten dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai
grup konsolidasi.
Solusi yang memadai adalah mengakui bahwa
manajer keuangan harus memenuhi banyak tujuan, dengan memberikan respons kepada
kelompok investor dan noninvestor di organisasi dan di lingkungannya.
Pemerintah negara tuan rumah merupakan salah satu kelompok bagi investasi luar
negeri. Kesesuaian antara tujuan investor multinasional dan negara tuan rumah
harus tercapai melalui dua perhitungan pengembalian keuangan: satu dari sudut
pandang negara tuan rumah, dan yang lain dari sudut pandang negara induk
perusahaan. Sudut pandang negara tuan rumah mengasumsikan bahwa investasi luar
negeri yang menguntungkan (termasuk biaya modal kesempatan lokal) tidak akan
salah dalam mengalokasikan somber daya negara tuan rumah yang langka. Evaluasi
atas peluang investasi dari sudut pandang lokal juga memberikan informasi yang
bermanfaat bagi induk perusahaan.
Jika suatu investasi asing tidak
menjanjikan pengembalian yang telah disesuaikan risiko yang nilainya lebih
tinggi dari pengembalian yang diperoleh pesaing lokal, maka pemegang saham
induk perusahaan akan lebih baik untuk berinvestasi langsung di perusahaan
lokal.
MENGUKUR EKSPEKTASI PENGEMBALIAN
Mengukur ekspektasi arus kas suatu
investasi asing merupkan hal yang cukup menantang. Misalkan, untuk keperluan
diskusi, unit operasi manufaktur Daimler-Chrysler di AS sedang mempertimbangkan
untuk membeli 100 kepemilikan fasilitas manufaktur di Rusia. Induk perusahaan
AS akan mendanai setengah dari investasi tersebut dalam bentuk uang tunai dan
peralatan; sisanya akan didanai oleh pinjaman bank local dengan tingkat suku
bunga pasar yang berlaku. Fasilitas Rusia tersebut akan mengimport setengah
dari bahan mentah dan komponennya dari induk perusahaan AS dan akan mengekspor
setengah dari hasil produksinya ke Hungaria.
Untuk mengembalikan dana kepada induk
perusahaan, dan imbalan fasilitas Rusia akan membayar lisensi, royalty untuk
penggunan pateninduk perusahaan, dan jasa teknis untuk jasa manajemen yang
diterima. Laba dan fasilitas Rusia akan dikirimkan kepada induk perusahaan
sebagai deviden.
Metode untuk mengestimasikan
proyeksi arus kas yang terkait dengan fasilitas di Rusia mirip dengan yang
digunakan untuk sebuah perusahaan domestic. Perkiraan penerimaan didasarkan
pada proyeksi penjualan dan pengalaman antisipasi pengihan. Beban operasi dan
pajak local juga sama-sama diramalkan. Namun yang demikian terdapat tambahan
kerumitn yang harus dipertimbangkan, antara lain:
1.
Arus kas proyek versus induk perusahaan
2.
Arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan
3.
Pendanaan yang bersubsidi
4.
Risiko politik
BIAYA
MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi di luar negeri dievaluasi
menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus
dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal
perusahaan sebagai tingkat diskontonya; dengan demikian suatu proyek harus
menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan
agar dapat diterima. Tingkat patokan ini berkaitan dengan proporsi utang dan
ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan debagai berikut:
Ka
= rata-rata tertimbang biaya modal (setelah pajak)
Ke
= biaya ekuitas
Ki
= biaya utang sebelum pajak
E
= nilai ekuitas perusahaan
D
= nilai utang perusahaan
S
= nilai struktur modal perusahaan (E+D)
T
= tariff pajak marginal
Masalah
serupa juga berkaitan dengan pengukuran komponen utang dari rata-rata biaya
modal. Di sebuah Negara, biaya utang ini merupakan suku bunga efektif dikalikan
dengan (1-t) karena bunga umumnya merupakan beban yang dapat dikurangkan
terhadap pajak.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Penyusunan system informasi seluruh
dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi
perusahaan, termasuk proses perencanaan. Tugas ini menantang, karena kerangka
dasar multinasionl secara alamiah lebih rumit dibandingkan dengan kerangka
dasar satu Negara.
Informasi
Manajemen dan Hiperinflasi
FAS No.52, mewajibkan penggunaan
metode translasi temporal, seperti yang djelaskan pada sebelumnya, ketika
melakukan translasiakun-akunperusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam
lingkungan berinfliasi tinggi. Meskipun FAS No.52 dan ketentuan nasional
sejenismemberikan panduan yang bermanfaat dalam neyusun laporan mata uang
keras, ketentuan-ketentuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan informasi
perusahaan yang beroperasi di Negara-negara dengan inflasi tinggi. Dalam
lingkungan inflasi tinggi, laporan keuangan yang disusun sesuai dengan FAS 52
cenderung menimbulkan distorsi realitas melalui:
•
Menilai lebih atau menilai kurang pendapatan dan beban
•
Melaporkan keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang sulit untuk
diinterprestasikan
•
Mendistorsikan perbandingan kinerja antarwaktu.
Isu-isu Dalam Pengendalian Keuangan
System pengendalian manajemen
bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling efektif dan
paling efisien. Sebaliknya system pengendalian keuangan merupakan system
pengukuran kuantitatif dan komunikasi yang memfasilitasi pengendalian meliputi:
(1) komunikasi tujaun-tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi, (2)
memeperinci criteria dan standar dalam evaluasi kinerja, (3) mengawasi kinerja,
dan (4) mengkomunikasikan penyimpangan antara kinerja actual dan rencana kepada
pihak-pihak yang bertanggung jawab.
System pengendalian keuangan yang
kuat memungkinkan manajemen puncak untuk memusatkan perhatian pada kegiatan
anak perusahaan yang mengarah pada tujuan-tujuan umum. System pengendalian
terdiri dari kebijakan operasional dan keuangan, struktur pelaporan internal,
anggaran operasi dan panduan prosedur yang konsisten dengan tujuan manajemen
puncak.
Penentuan
Biaya Strategis
Beberapa
perusahaan jepang telah memperkenalkan konsep biaya yang menekankan strategis
manufaktir global mereka. Dalam pelaksanaannya, mereka telah meningkatkan
proses pengendalian biaya dan yang lebih penting lagi, telah menciptakan kaitan
langsung antara praktik manajemen akuntansi dengan tujuan perusahaan.
Banyak
perusahaan Jepang menggunakan metode penentuan biaya berbasis harga. Selain
dikenal sebagai penentu target biaya, metedologi penentuan biaya strategis ini
didasarkan pada anggapan untuk merancang dan membangun produk dengan harga yang
dimaksudkan untuk memperoleh keberhasilan pasar. Konsep biaya strategis lainnya
yang diperkenalkan oleh Jepang adalah penentuan biaya perilaku. Dalam system
penentuan biaya proses, overhead diterapkan terhadap barang atau jasa rutin
dengan menggunakan suatu tariff penerapan overhead. Dari sudut pandang
akuntansi biaya tradisional, overhead manufaktur dialokasikan terhadap produk
menurut sebab-akibat.
Evaluasi kinerja operasi luar negeri
Mengevaluasi kinerja merupakan
pusat dari sisitem pengendalian yang efektif. System evaluasi kinerja yang
dirancang dengan tepat memungkinkan manajemen puncak untuk: (1)
mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada, (2) menentukan area yang
memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan, (3) mengalokasikan
sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif, (4) mengevaluasi
kinerja manajemen, dan yang paling penting, (5) memastikan perilaku manajemen
konsisten dengan prioritas strategi. Menembangkan suatu evaluasi kinerja yang
efektif lebih tepat dikatakan sebagi suatu seni daripada sebagai ilmu.
Praktik Evaluasi Kinerja:ICI
Pengamatan atas pengaruh inflasi terhadap
akun-akun historis mengungkapkan enam konsekuensi nagatif; (1) harga poko
penjualan dinilai lebih rendah dibandingkan dengan penjualan kini, (2) modal
yang digunakan dinilai lebih rendah terkait dengan nilai kini, (3) sebagai
akibat dari (1) dan (2), pengembalian atas modal dinilai tinggi secara ganda,
(4) perbandingan kinerja divisi yang didasarkan pada aktiva serupa dengan umum
yang berbeda merupakan sesuatu yang tidak tepat, (5) perbandingan kinerja anak
perusahaan antarnegara tidak bermakna, dan (6) perbandingan kinerja antarwaktu
tidak valid.
ICI membagi ukuran kinerja ke dalam dua
kategori; jangka panjang dan jangka pendek. Arus kas yang dihasilkan oleh
produk dan ROI merupakan ukuran jangka panjang yang utama. Dengan ukuran arus
kas, ICI berupaya untuk menentukan apakah suatu produk akan menghasilkan uang
yang cukup untuk membayar penggantian pabrik, baginya untuk biaya perusahaan
dan menghsilkan lab yang cukup untuk mendanai pertumbuhan yang realistis.
Ketika membuat model operasinya, ICI menemukan bahwa tingkat pengembalian CCA
diperlukan berbeda-beda untuk tiap Negara.
Standar Kinerja
Suatu
perusahaan mungkin telah memiliki beberapa standar dalam lingkup perusahaan,
seperti tingkat ROI optimum yang diminta, yang berlaku untuk anak perusahaan
sendiri-sendiri atau untuk lini prodeuk; atau perusahaan dapat menentukan
tingkat ROI berbeda atau acuan lain untuk anak perusahaan atau lini produk yang
berbeda. Standar ini dapat distukan ke dalam anggaran dan kemudian dapat
dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Kinerja juga dapat diukur antarwaktu.
Perusahaan dapat menetapkan resmi dalam rasio tertentu atau laba. Kinerja masa
lalu biasanya signifikan untuk menbuat anggaran periode berikutnya, akhirnya,
perusahaan dapat membandingkan kinerja luar negerinya sendiri dengan kinerja
para pesaing atau membandingkan satu unitnya sendiri dengan unit yang lain
Anggaran yang relistik memungkinkan
target kinerja memasukan perbandingan-perbandingan yang bersifat unik untuk
unit tertentu. Perbandingan kinerja actual dengan anggaran juga memungkinkan
manajemen kantor pusat untuk memisahkan hasil-hasil yang menjadi tanggung jawab
anak perusahaan dari hasil-hasil yang berada di luar kendali manajer itu.
Referensi
http://2wir.blogspot.com
http://beatlaverzz.blogspot.com
http://ibamphitoy.blogspot.com
http://kornetcincang.blogspot.com/2009/05/perencanaan-dan-kendali-manajemen.html
http://pengantarbunga.blogspot.com/2010/01/sistem-perencanaan-dan-pengendalian.html
http://mikhaanitaria.blogspot.com/2011/05/perencanaan-dan-kendali-manajemen.html
Nama
: Amelia Syafrina
Kelas : 4Eb20
Npm : 20210609
Tugas : 7
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
PENDAHULUAN
Investor, analisis riset ekuitas,
manajer keuangan, banker, dan para pengguna laporan keuangan lainnya memiliki
kebutuhan yang semakin besar untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan
asing. Perbandingan keuangan lintas batas menjadi penting ketika melakukan
analisis potensi dan kekuatan keuangan investasi asing langsung atau investasi
portofolio asing.
Kebutuhan untuk menggunakan
laporan keuangan asing juga meningkat karena kegiatan merger dan akuisisi telah
semakin banyak terjadi secara internasional. Karena bisnis menjadi semakin semakin
global, laporan keuangan menjadi jauh lebih penting dari pada masa sebelumnya
Karen amenjadi dasar untuk analisis persaingan, keputusan kredit, negosiasi
usaha, dan control perusahaan.
Pengurangan hambatan perdagangan
secara terus menerus, munculnya Eropa sebagai pasar tunggal, konvergensi selera
dan preferensi konsumen, dan semakin rumitnya penetraasi yang dilakukan oleh
suatu perusahaan terhadap pasar LN telah meningkatkan kompetisi bisnis
meltinasional secara signifikan.
PELUANG DAN TANTANGAN DALAM ANALISIS
LINTAS BATAS
Analisis keuangan lintas batas
mencakup berbagai wilayah yurisdiksi. Sejumlah Negara memiliki perbedaan yang
sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, system hukum dan
undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, dan cara untuk menjalankan
usaha.
Analisis dan penilaian keuangan
internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, begitu cepatnya
proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya
daya banding informasi keuangan di seluruh dunia.
Terlepas dari konradiksi yang
masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan
internasional semakin menurun dan pandangan pada analisis secara umum masih
positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan
kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk
menarik investor dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut.
KERANGKA DASAR ANALISIS USAHA
Palepu, Bernard, dan Healy
membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha
dnegan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari
empat tahap analsis:
1. Analisis strategi usaha
2. Analisis akuntansi
3. Analisis keuangan
4. Analisis prospektif
ANALISIS STRATEGI USAHA INTERNASIONAL
Analisis strategi usaha merupakan
langkah penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memerikan
pemahaman kualitiatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan
lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan
dengan menggunakan perspektif holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor
pendorong laba dan risiko usaha yang utama, analisis strategi usaha membantu
para analis untuk membuat peralaman yang realistis.
Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan
dalam lingkungan internasional.
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha sulit
dilakukan khususnya dibeberapa negara karena kurang andalnya informasi mengenai
perkembangan makro ekonomi. Pemerintah di negara maju kadang-kadang dianggap
telah menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan.
Memperoleh informasi mengenai
industri juga sukar dilakukan di banyak negera dan jumlah serta kualitas informasi
perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai
perusahaan sangat rendah di banyak negara berkembang.
Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya
untuk melakukan analsis starategi usaha dengan menggunakan metode riset
tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali, perlu dilakukan perjalanan
untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industri dan perusahaan
sesungguhnya beroperasi, khususnya dinegara-negara pasar berkembang.
WWW juga menawarkan akses yang sangat cepat
terhadap informasi yang hingga akhir-akhir ini masih belum tersedia atau sukar
untuk diperoleh.
Informasi negara juga dapat ditemukan dalam penerbitan ”siaran
internasional” yang disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker.
ANALISIS AKUNTANSI
Tujuan analisis akuntansi adalah
untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan
realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi
akuntasi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi
suatu perusahaan
Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat
pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu paling
banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka.
Healy dan rekannya menyarankan proses berikut ini dalam
melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan
1. identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
2. Analisislah fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasilah strategi akuntansi
4. Ecaluasilah kualitas pengungkapan
5. Identifikasikanlah potensi terjadinya masalah
6. Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi
Perbedaan antar negara dalam
kualitas pengukuran akuntasi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis.
Karekteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang
diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan dan ruang
lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan
Kualitas pengungkapan dan tingkat
keyakinan audit harus diamati dengan sangat ketat pada saat melakukan analisis
terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan Jerman. Pengungkapan catatan kaki
kebijakan akuntansi cukup terbatasjumlahnya dalam beberapa laporan tahunan
perusahaan Jerman.
Lingkungan audit jerman sangat
berbeda dibandingkan dengan lingkungan di negera-negara seperti Inggris dan
Amerika Serikat. Aturan independensi auditor di Jerman tidak terlalu komprehendif
dan rumit bila dibandingkan dengan yang ada di Inggris dan di Amerika Serikat,
dan para manajer di jerman mungkin saja menganggapnya tidak patut bagi auditor
untuk menanyakan pernyataan lisan mereka. Auditor Jerman juga lebih segan
menerima.
Auditor eksternal memainkan
peranan yang penting dalam memastikan apakah standar akutansi dipatuhi. Sistem
hukum memberikan mekanisme penegakan aturan yang memastkan para auditor untuk
tetap independen dalam praktiknya.
Pelaporan keuangan di Cina menunjukkan bagaimana pengukuran
akuntansi, pengungkapan, dan kualitas audit dapat berbeda secara dramastis bila
dibandingkan dengan praktik akuntansi di negara-negara Anglo-Amerika.
Saran-saran untuk para analisis
Pada saat melakukan analisis,
para analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen untuk mengevaluasi
insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi mereka. Banyak perusahaan
di negara pasar berkembang yang sangat tertutup dan para manajer mungkin tidak
memiliki insentif yang kuat untuk melakukan pengungkapan yang lengkap dan
kredibel.
Akhirnya teknologi komunikasi
baru memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh tahap riset keuangan.
ANALISIS KEUANGAN INTERNASIONAL
Tujuan analisis keuangan adalah
untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk
menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus
kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis
rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan
lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu
atau dengan periode fiskal yang lain, dan atau perbandingan rasio terhadap
beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas berfokus pada
laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus
kas keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan
pendanaan non kas secara periodik.
Analisis rasio
2 masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio
dalam lingkungan internasional:
1. Apakah pebedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi
menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang
dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda
2. seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi
persaingan dan ekonomi lokal memengaruhi interprestasi ukuran akuntansi dan
rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda
disajikan ulang agar tercapai ’daya banding akuntansi’
Sejumlah bukti kuat menunjukkan
adanya perbedaan besar antar negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio
serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan
non-akuntansi
Seberapa besar perbedaan dalam
pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi
nasional. Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi LK oleh emiten
asing yang disusun oleh SEC cukup informatif.
Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh
sejumlah besar emiten adalah:
1. Depresiasi dan amortisasi
2. Biaya yang ditangguhkan atau dikapitalisasi
3. Pajak tangguhan
4. Pensiun
5. Translasi mata uang asing
Penelitian ini menunjukkan bahwa
lebih dari dua pertiga emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material
melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba
menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba
lebih besar dari 25%
Dengan demikian, bukti dari
pengungkapan rekonsiliasi emiten SEC mengindikasikan bahwa perbedaan GAAP dapat
menyebabkan keragaman angka-angka laporan keuangan yang sig. Para analis sering
kali harus memilih untuk membuat laporan keuangan lebih dapat dibandingkan
dengan membuat penyesuaian prinsip akuntansi terhadap laporan keuangan yang
sedang dianalisis.
Analisis arus kas
Analisis arus kas memberi masukan
mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan arus kas yang sangat
mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS dan standar akuntansi
di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan
dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena
tidak dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan
ukuran-ukuran berbasis laba.
Mekanisme untuk mengatasinya
Beberapa pendekatan bisa digunakan.
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok
prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang
lebih umum. Beberapa lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik
akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap
perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney
menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan
perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka menyajikan ulang kinerja
operasi perusahaan-perusahaan AS dan Jepang menurut dasar pelaporan yang sama.
Algoritma penyajian ulang yang
relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah
memfokuskan pada beberapa perbedaan LK yang paling material, dimana tersedia
cukup informasi untuk melakukan penyesuian yang dapat diandalkan.
ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisis prospektif Mencakup
tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan
mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha,
catatan akuntansi dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analisis
mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian
digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha.
Terdeapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik,
mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana
yang berdasarkan perkalian berbasis harga.
Para pakar dalam melakukan
penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang
melakukan analisis prospektif internasional. Setiap aturan yang telah
dipelajari di negera asal anda menjadi tidak berlaku di LN. Fluktuasi kurs,
perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar
modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
peramalan dan penilaian internasional.
Sumber :
http://mlovcup-lillahmlov.blogspot.com/2011/04/bab9-analisis-lap-keuangan.html
Langganan:
Postingan (Atom)