Kamis, 03 Januari 2013



Nama            : Amelia Syafrina
Kelas            : 3Eb 20
Npm              : 20210609
Dosen           : Edy Prihantoro
Perihal          : Tulisan ke 21


KERTAS KERJA

Pada jurnal penyesuaian, akun riil dan akun nominal telah menunjukkan saldo sebenarnya. Dari pencatatan penyesuaian, perusahaan bisa menyusun sebuah alat untuk membantu dalam penyusunan laporan keuangan. Alat bantu tersebut berupa kertas kerja.
Kertas kerja merupakan suatu lembaran berlajur yang dirancang untuk mengikhtisarkan semua data akuntansi sehingga memberikan gambaran tentang laba-rugi perusahaan serta saldo harta, utang dan modal perusahaan.
kertas kerja perlu disusun sebelum menyusun laporan keuangan, karena kertas kerja mempunyai fungsi sebagai alat bantu mempermudah penyusunan laporan keuangan. Selain itu kertas kerja berfungsi membantu proses penutupan akun buku besar.

Bentuk kertas kerja yang digunakan dalam akuntansi meliputi bentuk enam kolom, delapan kolom, sepuluh kolom, dan dua belas kolom. Akan tetapi, bentuk kertas kerja yang biasa digunakan adalah sepuluh kolom.
Penyusunan kertas kerja harus mengikuti tahapan siklus akuntansi dalam menyusun laporan keuangan. Langkah-langkah penyusunan kertas kerja sepuluh kolom dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Membuat kertas kerja sepuluh kolom yang berisi kolom nomor akun, nama akun, neraca saldo, penyesuaian, laba/rugi, dan neraca.
b. Mengisi kolom neraca saldo dengan saldo dari akun-akun buku besar.
c. Mengisi kolom penyesuaian dengan ayat penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya.
d. Mengisi kolom neraca saldo disesuaikan dengan mengombinasikan saldo dari neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Jika saldo dari neraca saldo dan penyesuaian sama-sama debit atau kredit, kolom neraca saldo disesuaikan dicatat hasil penjumlahan kedua saldo tersebut. Jika berbeda, kolom neraca saldo disesuaikan diisi dengan selisih kedua saldo tersebut.
e. Mengisi kolom laba/rugi dengan akun-akun nominal, yaitu dengan akun pendapatan dan beban.
f. Mengisi kolom neraca dengan akun-akun riil.
Nama            : Amelia Syafrina
Kelas            : 3Eb 20
Npm              : 20210609
Dosen           : Edy Prihantoro
Perihal          : Tugas Ke 4A Bahasa Indonesia 2


1. Jelaskan pernyataan berikut : “ masalah penelitian dapat bersumber dari penulis sendiri, orang lain dan buku referensi”

 - Penulis Sendiri : Dalam melakukan suatu penelitian, si peneliti atau penulis mencari topik atau masalah yang bersumber dari pengalaman, hal yang diketemukan di suatu tempat atau si peneliti melakukan obsevasi, wawancara dan kuesioner untuk data yang akan ditulisnya.

- Orang Lain : Dalam hal ini peneliti atau penulis mencari sumber masalah yang sudah ada atau yang sudah diteliti oleh ahli, pakar, ilmuwan dan praktisi. Dengan begitu si peneliti hanya menambahkan beberapa analisa yang belum dianalisa oleh para ahli, pakar, ilmuwan dan praktisi.

- Buku Referensi : Dalam melakukan suatu penelitian si peneliti atau penulis bisa mencari data dari buku - buku referensi atau literatur yang masih berkaitan dengan topik penelitian atau penulisan si peneliti atau penulis.

2. Contoh 2 (dua) topik permasalah yang menarik anda dan anda rencanakan untuk topik PI/skripsi ! 

  1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PERSEORANGAN
  2. NALISIS PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN GUNA MENILAI PRESTASI KERJA

Nama            : Amelia Syafrina
Kelas            : 3Eb 20
Npm              : 20210609
Dosen           : Edy Prihantoro
Perihal          : TUGAS KE 4 BAHASA INDONESIA 2

Berikut akan dijelaskan mengenai perbedaan kalimat tidak efektif dan kalimat efekti

  1.  Kalimat Tidak Efektif
        Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.cenderung menggunakan kalimat yang mubazir atau kalimat yang mengandung makna yang sama.

Contoh Paragraf yang terdapat kalimat tidak efektif :

       Amel rajin bekerja agar supaya dapat mencukupi kebutuhan hidup dia dan ibunya. Sejak dari usia 6 tahun ia telah ditinggalkan ayahnya. Dia bekerja sebagai satpam di sebuah mall. Tetapi dia  harus merubah kebiasaan yang buruknya yang suka ceroboh. Karena kebiasaanya itu, amel diperingati oleh bossnya agar tidak ceroboh dan mengulangi perbuatannya.

  2.   Kalimat Efektif

         Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara. Kalimat efektif juga merupakan kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat.biasanya digunakan dalam situasi yang bersifat formal.

Contoh Paragraf yang terdapat kalimat efektif :

     sekolah Budi terletak di depan kantor Bupati. Disekolah saya sedang diadakan kelas umum yang di hadiri oleh Bapak kepala desa. Acara tersebut dihadiri oleh para kepala sekolah dan staff sekolah. Para siswa dan siswi serentak berdiri setelah mengetahui bahwa Bapak kepala desa datang. Pembahasan yang dikemukakan beliau sangatlah menarik yaitu cara membangun semangat pancasila.




Nama               : Amelia Syafrina
Kelas               : 3 Eb20
Npm                 : 20210609
Perihal             : Tugas Ke 3 Bahasa Indonesia


Berikut ini akan diuraikan mengenai karakteristik masing masing paragrah seperti ,Contoh Paragraf Generalisasi, Analogi dan Sebab Akibat

1. Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili

Contoh :

Untuk mendapatkan komputer dengan kinerja yang memuaskan, kita wajib membeli hardware dan meng-upgrade software dengan baik. Bukan hanya itu saja, semua komponen komputer haruslah dirawat dengan baik agar tidak terjadi kerusakan. Dan pemakaian komputer haruslah baik, mulai dari penataan cahaya, suhu udara dan lama komputer dalam keadaan aktif. Jangan sampai komputer dalam keadaan menyala, tetapi tidak diakses. Jadi, untuk mendapatkan kinerja maksimal, memuaskan dan awet kita harus benar-benar memperhatikan komputer kita.

2. Analogi  adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.

Contoh :

Menjadi mahasiswa di bidang komputer pada khususnya atau mahasiswa di bidang lain pada umumnya, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan komputer itu sendiri, komputer diciptakan untuk mampu mengerjakan banyak tugas (multi tasking), bersifat real-time, tidak bisa dipaksakan. Mahasiswa yang menuntut ilmu di bidang komputer juga dituntut bekerja dengan sistem yang sama seperti komputer.

3. Paragraf hubungan sebab akibat (hubungan kausal) adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

Contoh :

Kerusakan yang terjadi pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait. Jika di dalam suatu sistem basis data mengalami kerusakan akan mengakibatkan departemen lain mengalami hambatan dalam melakukan operasionalnya, hal ini dikarenakan keterhubungan antar data yang digunakan.

sumber:
http://masjuli.wordpress.com

Nama            : Amelia Syafrina
Kelas            : 3Eb 20
Npm              : 20210609
Dosen           : Edy Prihantoro
Perihal          : Tulisan ke 20

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan antara Pemilikan perusahaan pusat atas perusahaan cabangnya, dalam satu satuan ekonomi. Laporan Keuangan Konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk pusat perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih cabang perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan – akan entitas – entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan atau diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, jika tidak memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya..
Dari difinisi umum diatas, dapat kita tarik suatu pemahaman bahwa; Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain. Otherwise, laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan. Artinya; jika tidak memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya.
Laporan keuangan konsolidasi harus disusun jika salah satu perusahaan yang bergabung memiliki control (kendali) terhadap perusahaan lain. Dalam hal ini tentunya perusahaan investor (acquirer).Pengendalian (control) diasumsikan diperoleh apabila salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh lebih dari 50% hak suara pada perusahaan lain, kecuali apabila dapat dibuktikan sebaliknya bahwa tidak terdapat pengendalian walaupun pemilikan lebih dari 50% (IAI 1994). Laporan tersebut tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi

Tujuan laporan keuangan konsolidasi
Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga. Konsolidasi diharuskan jika satu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar dari perusahaan lain.

Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi
·         Dapat memberikan gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil gabungan di bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham, kreditor dan peyedia dana lainnya.
·         Dapat memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan, baik mengenai operasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai perusahaan individual yang membentuk entitas konsolidasi Perlu disadari; Disamping memberi manfaat, laporan keuangan konsolidasi juga dapat menjadi ekses yang tidak baik, antara lain:
·         Dapat menyembunyikan kinerja perusahaan individu yang tidak bagus dengan kinerja perusahaan lain yang bagus. 
·         Tidak semua saldo laba ditahan konsolidasi tersedia untuk dividen induk perusahaan, begitu pula dengan aktiva.
·         Rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang terbentuk tidak mencerminkan kondisi entitas yang membentuk konsolidasi maupun induk perusahaan
·         Beberapa akun tidak dapat seluruhnya dibandingkan, misalnya akun piutang
·         Banyaknya informasi tambahan yang dibutuhkan untuk memberikan penyajian yang wajar.

Gambaran Umum Proses Konsolidasi
Sebagai informasi awal, secara umum prosedur dan proses pembuatan laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
·         Laporan keuangan terpisah (dari dua entity atau lebih) digabungkan atau ditambahkan bersama sama, setelah beberapa penyesuaian dan eliminasi, untuk menghasilkan laporan keuangan konsolidasi. Penyesuaian dan eliminasi tersebut terkait dengan transaksi dan kepemilkan antar perusahaan.
·         Proses pembuatan laporan keuangan konsolidasi akan menjadi masalah apabila kepemilikan terhadap perusahaan anak kurang dari 100%.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 4
A. Ruang Lingkup Laporan Keuangan Konsolidasi
Suatu induk perusahaan yang memiliki baik langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% saham berhak suara pada perusahaan lain, harus menyajikan laporan keuangan konsolidasi. Suatu perusahaan yang memiliki 50% atau kurang saham berhak suara pada perusahaan lain, wajib menyusun laporan keuangan konsolidasi apabila dapat dibuktikan bahwa pengendalian tetap ada. Laporan keuangan konsolidasi harus mengkonsolidasikan seluruh anak perusahaan baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila:
a)      Pengendalian pada anak perusahaan bersifat sementara karena anak perusahaan khusus  diakuisisi dengan tujuan untuk dijual kembali atau dialihkan dalam jangka pendek.
b)      Anak perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga tidak mampu  mengalihkan dananya kepada induk perusahaan.
Penyertaan induk perusahaan pada anak perusahaan yang memenuhi salah satu kriteria di atas harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi.
B. Prosedur Konsolidasi
Transaksi dan saldo resiprokal antara induk perusahaan dan anak perusahaan harus  dieliminasi. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi, yang timbul dari transaksi antara induk perusahaan dan anak perusahaan, harus dieliminasi. Untuk tujuan konsolidasi, tanggal pelaporan keuangan anak perusahaan pada dasarnya harus sama dengan tanggal pelaporan keuangan perusahaan induk. Apabila tanggal pelaporan tersebut berbeda maka laporan keuangan anak perusahaan dengan tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dapat digunakan untuk tujuan konsolidasi sepanjang:
a.       Perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.
b.      Peristiwa atau transaksi material yang terjadi di antara tanggal pelaporan tersebut diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
Apabila laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda (yang lebih dari tiga bulan) digunakan untuk tujuan konsolidasi, maka penyesuaian yang diperlukan harus dilakukan untuk pengaruh dari setiap peristiwa atau transaksi antar perusahaan yang signifikan, yang terjadi antara tanggal pelaporan yang berbeda tersebut.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau sejenis. Apabila tidak mungkin digunakan kebijakan akuntansi yang sama dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, maka harus diungkapkan penggunaan kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut dan proporsi unsur yang terkait dengan kebijakan akuntansi tersebut terhadap unsur sejenis dalam laporan keuangan konsolidasi.
Hak minoritas (minority interest) harus disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi antara kewajiban dan modal. Hak minoritas dalam laba disajikan tersendiri dalam laporan laba rugi konsolidasi.
I               nvestasi pada anak perusahaan harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi, terhitung sejak investasi tersebut tidak memenuhi persyaratan sebagai anak perusahaan dan juga bukan perusahaan asosiasi berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi pada Perusahaan Asosiasi.

sumber
http://romannurbawastore.wordpress.com/2012/05/31/definisi-konsolidasi-dalam-perusahaan/
http://asdarmunandar.blogspot.com
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CFkQFjAF&url=http%3A%2F%2Fml.scribd.com%2Fdoc%2F74228896%2FMakalah-Konsolidasi&ei=JBvfUPXoJ4_PrQf66oFg&usg=AFQjCNFQAngrbI0qyZ7eAkHn4aEcrYwZSA





Nama            : Amelia Syafrina
Kelas            : 3Eb 20
Npm              : 20210609
Dosen           : Edy Prihantoro
Perihal          : Tulisan ke 19

EKONOMI LIBERAL

EKONOMI LIBERAL ADALAH TEORI EKONOMI YANG DIURAIKAN OLEH TOKOH-TOKOH PENEMU EKONOMI KLASIK SEPERTI ADAM SMITH ATAU FRENCH PHYSIOCRATS. SISTEM EKONOMI KLASIK TERSEBUT MEMPUNYAI KAITANNYA DENGAN "KEBEBASAN (PROSES) ALAMI" YANG DIPAHAMI OLEH SEMENTARA TOKOH-TOKOH EKONOMI SEBAGAI EKONOMI LIBERAL KLASIK. MESKIPUN DEMIKIAN, SMITH TIDAK PERNAH MENGGUNAKAN PENAMAAN PAHAM TERSEBUT SEDANGKAN KONSEP KEBIJAKAN DARI EKONOMI (GLOBALISASI) LIBERAL IALAH SISTEM EKONOMI BERGERAK KEARAH MENUJU PASAR BEBAS DAN SISTEM EKONOMI BERPAHAM PERDAGANGAN BEBAS DALAM ERA GLOBALISASI YANG BERTUJUAN MENGHILANGKAN KEBIJAKAN EKONOMI PROTEKSIONISME.CIRI EKONOMI LIBERAL
  • TIMBUL PERSAINGAN DALAM MASYARAKAT, TERUTAMA DALAM MENCARI KEUNTUNGAN.
  • BIASANYA BARANG-BARANG PRODUKSI YANG DIHASILKAN BERMUTU TINGGI. 
  • PEMERINTAH TIDAK IKUT CAMPUR TANGAN SECARA LANGSUNG DALAM KEGIATAN EKONOMI.
  • MASYARAKAT TERBAGI MENJADI DUA GOLONGAN, YAITU GOLONGAN PEMILIK SUMBER DAYA PRODUKSI DAN MASYARAKAT PEKERJA (BURUH).
  • DIBERI KEBEBASAN DALAM MEMILIKI SUMBER-SUMBER PRODUKSI. 
  • KEGIATAN SELALU MEMPERTIMBANGKAN KEADAAN PASAR.
  • PASAR MERUPAKAN DASAR SETIAP TINDAKAN EKONOMI.
  • SUMBER PRODUKSI ADALAH MILIK MASYARAKAT INDIVIDU.
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN DARI EKONOMI LIBERALADA BEBERAPA KEUNTUNGAN DARI SUATU SISTEM EKONOMI LIBERAL, YAITU:
  • MENGHASILKAN BARANG-BARANG BERMUTU TINGGI, KARENA ADANYA PERSAINGAN SEMANGAT ANTAR MASYARAKAT.
  • SETIAP INDIVIDU BEBAS MEMILIKI UNTUK SUMBER-SUMBER DAYA PRODUKSI, YANG NANTINYA AKAN MENDORONG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEREKONOMIAN.
  • MENUMBUHKAN INISIATIF DAN KREASI MASYARAKAT DALAM MENGATUR KEGIATAN EKONOMI, KARENA MASYARAKAT TIDAK PERLU LAGI MENUNGGU PERINTAH/KOMANDO DARI PEMERINTAH.
  • TIMBUL PERSAINGAN SEMANGAT UNTUK MAJU DARI MASYARAKAT.
  • EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS TINGGI, KARENA SETIAP TINDAKAN EKONOMI DIDASARKAN MOTIF MENCARI KEUNTUNGAN.
SELAIN ADA KEUNTUNGAN, ADA JUGA BEBERAPA KELEMAHAN DARIPADA SISTEM EKONOMI LIBERAL, ADALAH:
  • TERJADINYA PERSAINGAN BEBAS YANG TIDAK SEHAT BILAMANA BIROKRATNYA KORUP.
  • MASYARAKAT YANG KAYA SEMAKIN KAYA, YANG MISKIN SEMAKIN MISKIN.
  • BANYAK TERJADINYA MONOPOLI MASYARAKAT.
  • BANYAK TERJADINYA GEJOLAK DALAM PEREKONOMIAN KARENA KESALAHAN ALOKASI SUMBER DAYA OLEH INDIVIDU.
  • PEMERATAAN PENDAPATAN SULIT DILAKUKA KARENA PERSAINGAN BEBAS TERSEBUT.

SUMBER   :  HTTP://WAHYUNUGROHO32.BLOGSPOT.COM





Nama            : Amelia Syafrina
Kelas            : 3Eb 20
Npm              : 20210609
Dosen           : Edy Prihantoro
Perihal          : Tulisan ke 18



LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN TARIF BOP
·         Menyusun anggaran BOP
·         Memilih dasar pembebanan BOP kepada produk. Faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dasar pembebanan yang dipakai adalah:
1.       Harus diperhatikan jenis BOP yang dominan jumlahnya dalam departemen  produksi.
2.       Harus diperhatikan sifat-sifat BOP yang dominan tersebut dan eratnya hubungan sifat-sifat tersebut dengan dasar pembebanan yang akan dipakai.
·         Menghitung tarif BOP. Caranya :
Tarif BOP = BOP yang dianggarkan
                                           Taksiran dasar pembebanan

 LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN TARIF BOP PER DEPARTEMEN
·         Penyusunan anggaran BOP per departemen.
·         Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi. Ada dua macam yaitu:
a.       Metode alokasi langsung
b.      Metode alokasi bertahap, terdiri dari:
-          Metode alokasi continue. Dalam metode ini BOP departemen-departemen pembantu yang saling memberikan jasa dialokasikan secara terus-menerus sehingga jumlah biaya overhead yang belum dialokasikan menjadi tidak berarti.
-          Metode aljabar
-          Metode urutan alokasi yang diatur. Karakteristikya adalah biaya overhead departemen pembantu dialokasikan secara bertahap & alokasi biaya overhead departemen pembantu diatur urutannya sedemikian rupa sehingga arus alokasi biaya menuju ke satu arah.
·                     Perhitungan tarif pembebanan biaya overhead per departemen.

4. ANALISIS SELISIH BOP PER DEPARTEMEN
Jika tarif biaya overhead telah ditentukan pada awal tahun, maka selama tahun anggaran, pesanan atau produk yang diolah dalam departemen produksi,dibebani dengan biaya overhead atas dasar tarif tersebut.
Biaya overhead sesungguhnya terjadi dikumpulkan & dicatat selama tahun anggaran tersebut, agar supaya pada akhir tahun dapat dilakukan pembandingan antara biaya overhead yang dibebankan berdasarkan angka taksiran dengan biaya overhead yang sesungguhnya terjadi.
Untuk dapat melakukan pembandingan antara biaya overhead yang dibebankan atas dasar tarif dengan biaya overhead yang sesungguhnya terjadi per departemen, langkah-langkah yang harus ditempuh selama tahun anggaran adalah sebagai berikut :
1.       Mengumpulkan jumlah tiap jenis biaya overhead yang terjadi sesungguhnya dalam masing-masing departemen selama tahun anggaran
2.       Mengumpulkan data  sesungguhnya yang berhubungan dengan dasar distribusi dan alokasi BOP.
3.       Mengalokasikan biaya overhead sesungguhnya departemen pembantu dengan cara yang sama seperti yang dilakukan pada waktu penentuan tarif BOP .
4.       Membandingkan biaya sesungguhnya tiap-tiap departemen produksi dengan yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif
5.       Menganalisis selisih biaya overhead per departemen.

sumber: 
http://susnaningsihm.blogspot.com/2010/04/akuntansi-bop.html
http://akuntansi4u.blogspot.com/2008/10/biaya-overhead-pabrik.html
http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/32-penggolongan-biaya.pdf
http://hati-sitinurlola.blogspot.com/2009/11/biaya-overhead-pabrik.html
http://somanyblog.blogspot.com/2009/10
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/195407061987031-KARLI_SOEDIJATNO/Rangkuman_Buku_AKBI_CARTER-USRY/BAB_13.pdf

Nama            : Amelia Syafrina
Kelas            : 3Eb 20
Npm              : 20210609
Dosen           : Edy Prihantoro
Perihal          : Tulisan ke 17


Sekedar info menarik buat teman teman mengenai CFA :)

Tentang CFA Level 1 Course


CFA (Chartered Financial Analyst) adalah gelar profesi yang menunjukkan kompetensi dari integritas dalam bidang portofolio management dan investment analyst.
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) sangat berkepentingan terhadap pengembangan sumber daya manusia Indonesia agar kompetitif dalam era global. Dalam kaitan ini, FEUI mengadakan CFA Candidates untuk turut serta:
Para pemegang CFA sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang antara lain dalam manajemen investasi, perusahaan konsultan, investment bankers, asuransi, dana pensiun, perbankan dan institusi keuangan lainnya. Permintaan akan penyandang CFA masih sangat tinggi dan semakin banyak pula institusi-institusi yang mensyaratkan para ahlinya untuk memiliki gelar CFA.

Persyaratan Peserta CFA

  1. Bergelar S1 Ekonomi, atau
  2. Bergelar atau mahasiswa S2 Akuntansi atau Manajemen, atau
  3. Bergelar S1 non-Ekonomi namun bekerja dalam bidang investasi, akuntansi, dan keuangan

Kurikulum CFA

Secara garis besar, materi yang akan diberikan adalah sebagai berikut :
  1. Quantitative Module
  2. Financial Analisys Module
  3. Economic Module
  4. Corporate Financial Module
  5. Securities Market Module
  6. Portofolio Management Module
  7. Equity Investmen Module
  8. Debt Invesment Module
  9. Derivate Invesment Module
  10. Alternative Investmen Module
  11. Ethis Module

Instruktur CFA

  1. Prof. Siddharta Utama, PhD, CFA
  2. Rachman Untung Budiman, MBA, CFA
  3. Triono Soedirjo, CFA
  4. Dr. Sugeng Purwanto, CFA, FRM
  5. Michael Hadipranoto, CFA
  6. Putu Henda Yudhana, CFA
  7. Dimas Kurnia Gunadi, CFA
  8. Dr. Dwi Martani
  9. Dr. Chaerul D. Djakman
  10. Dr. Telisa Aulia Falianty
  11. Dr. Sugeng Purwanto, CFA, FRM
  12. Budi Frensidy, M.Comm
  13. Sahala T Situmorang,


Nama            : Amelia Syafrina
Kelas            : 3Eb 20
Npm              : 20210609
Dosen           : Edy Prihantoro
Perihal          : Tulisan ke 16

Neraca Bank

ikhtisar yang menggambarkan posisi harta, kewajiban, dan modal sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu; disebut neraca karena kenyataannya terjadi keseimbangan antara harta di satu pihak dengan kewajiban dan modal di pihak lain (balance sheet)

Neraca dapat disajikan dalam:
a. Bentuk perkiraan / skontro (akun)
Dalam bentuk perkiraan, neraca dibagi dau sisi yaitu sisi sebelah kiri (untuk aset) dan sisi sebelah kanan (untuk kewajiban dan modal)
Berikut contoh: gambarnya
b. Bentuk laporan / stafel (report form)
Dalam bentuk laporan semua akun/rekening dalam neraca disusun berurutan kebawah. Urutan pertama kelompok aset, kewajiban, modal.
isi neraca secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Kelompok Aset:
- Aset Lancar
- Investasi jangka panjang
- Aset tetap
- Aset yang tidak berwujud
- Aset lain-lain
b. Kelompok Kewajiban:
- Kewajiban lancar
- Kewajiban jangka panjang
- Kewajiban lain-lain
c. Kelompok Ekuitas:
- Modal saham
- Agio/disagio saham
- Cadangan-cadangan
- Saldo laba
Aset, adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dandiharapkan akan memberi manfaat di masa yang akan datang.
Aset terdiri dari:
- Aset Lancar (current assets)
Adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan, dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan).
Yang termasuk aset lancar: Kas (saldo uang tunai pada tanggal neraca), Bank (saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca), Surat berharga jangka pendek, Piutang, Persediaan (barang berwujud yang tersedia untuk dijual, di produksi atau masih dalam proses), Beban dibayar dimuka.
- Investasi jangka panjang (long-term investments)
Terdiri dari aset berjangka panjang (tidakuntuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan.
Misalnya: penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan hutang jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.
- Aset Tetap (Fixed assets)
Aset berwujud yang digunakanuntuk operasi normal perushaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan.
Misalnya: tanah untuk lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan produksi, peralatan kantor, kendaraan.
- Aset Tak Berwujud (Intangible assets)
Terdiri hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan, Misal: hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau logo dan goodwill.
- Aset lain-lain (Other assets)
Untuk menampung aset yang tidak bisa digolongkan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset tetap tak berwujud. Misalnya; mesin yang tidak dipakai dalam operasi.
Kewajiban dapat digolongkan menjadi:
- Kewajiban lancar (current liabilities)
Kewajiban lancara meliputi kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal perusahaan.
Misalnya: hutang usaha, beban yang harus masih dibayar, pendapatan yang diterima dimuka, utang pajak, utang bunga.
- Kewajiban jangka panjang (long-term debts)
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun.
Misalnya: utang hipotik, utang obligasi
- Kewajiban lain-lain (other liabilities)
Adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan ke kewajiban lancara dan kewajiban jangka panjang.
Ekuitas
Menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban.
Jenis ekuitas berdasarkan bentuk perusahaan.:
modal pemilik- Perusahaan perorangan
modal sekutu- Perusahaan persekutuan
modal saham- Perusahaan perseroan