Senin, 15 Oktober 2012
Rupiah Terapresiasi Enam Poin Senin Sore
Nama : Amelia Syafrina
NPM : 20210609
Kelas : 3eb20
Dosen : EDY PRIHANTORO
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2# (tulisan 7)
Mata uang rupiah terhadap dolar AS kembali terapresiasi meski tipis sebesar enam poin pada Senin sore ddorong data ekonomi China yang dinilai positif.
Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Senin sore bergerak menguat sebesar enam poin menjadi Rp9.624 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.630 per dolar AS.
"Mata uang berisiko termasuk rupiah terapresiasi pada perdagangan valas Senin, setelah serangkaian data China yang di rilis cukup positif sehingga memberikan petunjuk kuatnya pertumbuhan global," kata Kepala riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan, data dari China menunjukkan angka inflasi tahunan mengalami penurunan di bulan September sementara ekspor China meningkat hampir dua kali lipat.
"Sehingga data itu membantu menurunkan kekhawatiran menjelang data GDP China pada Kamis (18/10) mendatang yang diperkirakan masih akan menunjukkan perlambatan kecil," kata dia.
Namun, lanjut dia, ketidakpastian seputar "bailout" Spanyol membatasi penguatan nilai tukar berisiko terhadap dolar AS. Karena kepastian permintaan dana talangan dianggap dapat membantu Eropa, dan akan mengikis ketidakpastian di pasar keuangan.
Selain itu, lanjut dia, "bailout" juga akan membantu mengaktifkan program pembelian obligasi ECB (Bank Sentral Eropa) yang bertujuan untuk menekan "yield" negara-negara kawasan Euro bermasalah.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Senin (15/10) tercatat mata uang rupiah tidak bergerak menguat nilainya menjadi Rp9.593 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.605 per dolar AS.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar