Senin, 15 Oktober 2012

SUPPLIER SELECTION


Nama : Amelia Syafrina
NPM : 20210609
Kelas : 3eb20
Dosen : EDY PRIHANTORO
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2# (tulisan 1)

The Supplier Selection Decision

Keputusan untuk menempatkan sejumlah volume bisnis dengan supplier seharusnya selalu didasarkan pada seperangkat criteria yang masuk akal. Seni dari pembelian barang dan manajemen supply adalah untuk membuat alasan dibelakang keputusan tersebut menjadi memungkinkan. Biasanya, analisis dari kemampuan supplier adalah untuk memenuhi kualitas, kuantitas, pengiriman, harga/biaya, dan tujuan pelayanan melandasi keputusan tersebut. Beberapa atribut penting supplier yang berhubungan untuk criteria utama mungkin meliputi sejarah masa lalu, kekuatan fasilitas dan teknis, status keuangan, organisasi dan manajemen, reputasi, system, penyesuaian procedural, komunikasi, hubungan buruh, dan lokasi.

Decision Tree

Keputusan pemilihan supplier dapat dilihat sebagai pembuatan keputusan dibawah ketidakpastian dan dapat direpresentasikan dengan pohon keputusan. Untuk menggunakan pohon keputusan secara efektif, pembeli harus mengidentifikasi opsi dan kriteria untuk evaluasi dan menaksir kemungkinan sukses dan gagal. Pohon sederhana dapat diaplikasikan pada pembelian one-time tanpa ekspektasi adanya pembelian lagi.

Identifying Potential Sources

Mengidentifikasi sources yang potensial adalah key driver dari kesuksesan atau kegagalan dari perspektif kinerja. Penelitian dalam pembuatan keputusan dan pemecahan masalah mengindikasikan bahwa kesempatan mencapai sebuah keputusan optimal tergantung pada sebagian besar dari kemampuan pembuat keputusan untuk mengeneralisasi alternatif.

Information Sources

Pengetahuan dari sources adalah kualifikasi penting dari berbagai pembeli efektif. Sources dapat dicari dengan:
  • Online sources: Internet dan WWW menyediakan pertumbuhan yang cepat dan selalu merubah bentuk informasi dari professional supply. Tantangan untuk banyak pembeli adalah bukan mencari informasi, tapi mengidentifikasi, sorting, menganalisa, dan menggunakan informasi yang relevan.
  • Catalog: Pengelolaan pembelian dan departemen supply harus memiliki catalog dari sources yang diketahui dari supply, menutupi material yang paling penting yang membuat perusahaan tertarik.
  • Trade journal: Trede journal juga menjadi sumber yang bernilai dari informasi supplier yang potensial. Daftar publikasi, tentu saja, sangat panjang, dan item individual di dalamnya sangat merubah nilai.
  • Trade directories: Trade directories adalah sumber lain yang berguna dari informasi. Mereka sangat luas dalam akurasinya dan penggunaannya, dan kepedulian menjadi dilatih dalam menggunakannya.
  • Sales representative: Sales representative mungkin menjadi salah satu sumber informasi berharag yang tersedia, dengan refrensi untuk sumber supply, tipe produk, dan informasi perdagangan secara umum.
  • Supplier and Commodity Database: Informasi dari berbagai sumber, jika berharga, seharusnya ditangkap. Sebagai contoh, index catalog membuat hal ini mudah untuk mengakses catalog yang dibutuhkan.
  • Visits to Suppliers: Beberapa manajer supply merasa bahwa mengunjungi supplier lebih berguna ketika mereka sulit untuk berdiskusi.
  • Samples: dalam tambahan untuk bertanya biasa dan sebuah kunjungan pabrik, sampel produk dari supplier dapat dicoba.
  • Colleagues: Seringkali rekan bisnis internal dapat menjadi sumber informasi berharga tentang sumber potensial dari supply.
  • References: seringkali pembeli akan memasukkan permintaan referensi dalam RFQ, RFP, atau RFB. Untuk mendapatkan informasi yang paling berguna, pekerjaan pewawancara untuk mengelola parameter dari wawancara.
The Evaluation of Potential Sources

Evaluasi dari sumber potensial, biasanya, mencoba menjawab dua pertanyaan kunci:
  1. Apakah kemampuan supplieritu dalam mengirim kebutuhan pembeli secara memuaskan secara jangka pendek atau jangka panjang?
  2. Apakah motivasi supplier itu dalam mengirimkan kebutuhan sesuai dengan yang diharapkan pembeli dalam jangka panjang atau jangka pendek?
Supplier Evaluation Methods

Metode untuk mengevaluasi supplier dibagi menjadi dua:
  1. Informal dan Semiformal Evaluating and Rating. Evaluasi informal meliputi menaksir supplier dari internal dan darimana saja di dalam organisasi pembeli dimana kontak mengambil tempat. “How are things going with supplier X?” menjadi pertanyaan biasa yang dapat dan seharusnya ditanyakan oleh personil supply ketika di dalam kontak dengan yang lain di dalam organisasi mereka.
  2. Formal Supplier Evalution and Rating. Menemani tren dari supply berdasarkan rasionalisasi, strategic sourcing, dan hubungan dekat dengan supplier kunci adalah pertumbuhan pengalaman di dalam rating kinerja supplier. Seringkali, perbaikan berkelanjutan terekam terus dengan banyak faktor tradisional seperti kualitas, kuantitas, pengiriman, dan harga.
Linking Sourcing With Strategy

Dari berbagai sumber informasi, pembeli mampu untuk membuat daftar dari supplier yang tersedia dari item yang diperlukan. Tingkat pertama dari analisis adalah mencari supplier mana yang mungkin mampu untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Tingkat kedua adalah menentukan mana supplier yang dianggap manajer supply dan tim sourcing serius untuk menjadi source.
Strategi ini harus memikirkan beberapa hal seperti apakah perusahaan menggunakan single atau multiple sourcing, masalah manufaktur dengan distributor, lokasi geografi dari sources, ukuran supplier, dan kepedulian sosial, politik, dan lingkungan.

Joint Purchasing with Supplier

Jika organisasi pembeli memiliki lebih banyak leverage pada pasar dan proses pembelian yang lebih efisien, ini mungkin menjadi keuntungan untuk membeli kebutuhan tertentu untuk supplier. Meskipun pembeli akan membuat banyak tambahan beban, hal ini akan menjadi keuntungan bersih untuk masing-masing pihak dalam transaksi dan perjanjian yang sama tentang shared cost saving.

Purchasing for Company Personnel

Masalah lain yang dihadapi oleh kebanyakan department supply adalah memutuskan untuk tingkat apa yang dibenarkan dalam menggunakan fasilitas untuk memperoleh merchandise bagi karyawan organisasi atau untuk eksekutif. Banyak perusahaan tidak hanya menjual merchandisenya sendiri untuk karyawan mereka pada diskon yang substantial dan juga mengizinkan mereka untuk membeli pada biaya berbagai merchandise dibeli oleh perusahaan untuk mereka gunakan sendiri.

Strategy Development

Penilaian risiko adalah langkah kunci dalam pembangunan strategi. Risiko supply dapat dinilai dalam beberapa cara. Pareto analysis membandingkan volume dollar untuk variabel seperti persen dari supplier, persen persediaan, dan sejumlah order, pembangunan strategi yang focus pada high dollar purchases. Portfolio analysis biasanya meliputi supply risiko pasar dalam menilai dan memfokuskan perhatian pada kemampuan meningkatkan nilai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar